Kontingen Barito Utara berhasil mempertahankan juara umum untuk kedua
kalinya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang merupakan rangkaian Hari
Jadi ke-62 Kalimantan Tengah 2019 secara resmi telah berakhir dengan
ditandai pemukulan gendang oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib
Ismail bin Yahya pada acara penutupan di Bundaran Besar Palangka Raya,
Sabtu malam.
Barito Utara meraih juara umum setelah mengungguli
utusan 13 kabupaten dan satu kota se-Kalteng yakni 8 juara pertama pada
lomba maneweng manetek kayu, lagu daerah putra, lagu daerah putri,
manyipet putri, dayung putri, dayung putra, besei kambe putri, dan
hambayang/bagasing.
Kemudian Juara II ada satu lomba yakni lomba
balogo putra dan Juara III (dua lomba) pada lomba tari pesisir dan
besei kambe putra serta Juara Harapan I pada dua lomba yakni lomba
mangenta dan balogo putri.
Pada FBIM tahun ini Juara II diraih oleh Kontingen Kota Palangka Raya dan Juara III diraih oleh Barito Selatan.
Ketua
tim kontingen H Arbaidi mengatakan bahwa Kontingen Barito Utara saat
ini mampu memberikan prestasi sebagai juara umum terbaik yang kedua
kalinya diajang FBIM, dimana pada 2018 lalu Barito Utara juga meraih
juara umum di ajang yang sama di Kabupaten Kapuas.
"Ini semua
terjadi selain kerja keras dan totalitas peserta kontingen serta adanya
dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Barito Utara sehingga Barito
Utara mampu mempertahankan prestasi," kata Arbaidi yang juga Kepala
Dinas kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Barito Utara ini.
Bupati
Barito Utara H Nadalsyah merasa bangga dan mengapresiasi atas raihan
prestasi gemilang kontingen Barito Utara dalam gelaran FBIM.
Nadalsyah
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat maupun
turut serta memberikan dukungan kepada kontingen Barito Utara, sehingga
dapat kembali mempertahankan gelar juara umum untuk yang kedua kalinya
seperti yang diharapkan oleh seluruh warga masyarakat Barito Utara.
"Ini
adalah berkat kerja keras semua pihak, khusunya para kontingen yang
tekun berlatih," ungkapnya. Mempertahankan juara umum adalah sesuatu
yang lebih sulit dibanding meraihnya, tantangan yang dihadapi lebih
kompleks.
"Namun, dengan semangat Iya Mulik Bengkang Turan dan
kerja keras serta kerja ikhlas, Alhamdulillah kita bisa mempertahankan
juara umum," kata Nadalsyah.
Diharapkan, ajang FBIM sebagai
wahana memperkenalkan ragam budaya masyarakat khususnya Barito Utara dan
sekaligus promosi destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif yang ada
di Barito Utara. Sehingga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan domestik maupun manca negara.
Selain hal tersebut, FBIM juga menjadi ajang menjalin tali silaturahmi baik antar sesama kontingen maupun antar kontingen.
"Mari
bersama kita manfaatkan ajang FBIM untuk kemajuan Bumi Isen Mulang dan
khususnya Bumi Iya Mulik Bengkang Turan, sehingga budaya dan tadisi kita
lebih dapat dikenal secara luas," ujar Nadalsyah.
Acara
penutupan FBIM dihadiri oleh unsur FKPD Kalimantan Tengahdan juga
dihadiri Sekretaris Daerah H Jainal Abidin, Wakil Ketua I DPRD Hj Mery
Rukaini, dan Kepala Bapedda Litbang Muhlis.
Sumber: Antara Kalteng
Minggu, 23 Juni 2019
Sabtu, 15 Juni 2019
Festival Budaya Isen Mulang 2019
Palangka Raya, ibu kota Kalimantan Tengah, akan mengadakan Festival
Budaya Isen Mulang 2019 pada tanggal 17-22 Juni 2019. Festival tahunan
ini akan menampilkan beragam budaya dari berbagai etnis di provinsi ini.
Seperti biasa, Festival Budaya Isen Mulang 2019 akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, permainan, dan kompetisi, serta Kontes Kecantikan Wisata Kalimantan Tengah.
Dalam bahasa lokal, "Isen Mulang" berarti "tidak pernah mundur", yang merupakan moto Palangkaraya yang menggambarkan keberanian rakyatnya. Festival itu sendiri diadakan setiap tahun untuk mempromosikan budaya provinsi yang unik dan beragam dan untuk menginspirasi seniman muda dan lokal untuk terus melestarikan warisan budaya untuk generasi berikutnya.
Pembukaan acara akan berlangsung di UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung, Palangka Raya.
Untuk memeriahkan acara, akan diadakan sejumlah kompetisi termasuk kompetisi fotografi, kompetisi perahu tradisional Jukung, festival kuliner tradisional, dan kompetisi tarian dan lagu tradisional. Akan ada juga permainan dan kompetisi tradisional yang unik, seperti Lawang Sakepeng (seni bela diri), Meneweng Manetek dan Manyila Kayu (pemotongan kayu), Karungut (lagu rakyat), Balogo (permainan anak-anak tradisional), Habayang (permainan pemintalan), Mangenta ( masakan tradisional), Besei Kambe (tarik tambang di atas kapal), dan banyak lagi. Salah satu acara yang paling menarik adalah Sepak Sawut yang merupakan pertandingan sepak bola menggunakan bola api.
Kalimantan Tengah, yang didominasi oleh suku Dayak asli, dikenal sebagai paru-paru dunia karena hutan hujan tropisnya yang luas dan subur. Rantai gunung utara, Schwaner Range, adalah rumah bagi beberapa hutan yang paling murni di seluruh pulau Kalimantan.
Seperti biasa, Festival Budaya Isen Mulang 2019 akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, permainan, dan kompetisi, serta Kontes Kecantikan Wisata Kalimantan Tengah.
Dalam bahasa lokal, "Isen Mulang" berarti "tidak pernah mundur", yang merupakan moto Palangkaraya yang menggambarkan keberanian rakyatnya. Festival itu sendiri diadakan setiap tahun untuk mempromosikan budaya provinsi yang unik dan beragam dan untuk menginspirasi seniman muda dan lokal untuk terus melestarikan warisan budaya untuk generasi berikutnya.
Pembukaan acara akan berlangsung di UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung, Palangka Raya.
Untuk memeriahkan acara, akan diadakan sejumlah kompetisi termasuk kompetisi fotografi, kompetisi perahu tradisional Jukung, festival kuliner tradisional, dan kompetisi tarian dan lagu tradisional. Akan ada juga permainan dan kompetisi tradisional yang unik, seperti Lawang Sakepeng (seni bela diri), Meneweng Manetek dan Manyila Kayu (pemotongan kayu), Karungut (lagu rakyat), Balogo (permainan anak-anak tradisional), Habayang (permainan pemintalan), Mangenta ( masakan tradisional), Besei Kambe (tarik tambang di atas kapal), dan banyak lagi. Salah satu acara yang paling menarik adalah Sepak Sawut yang merupakan pertandingan sepak bola menggunakan bola api.
Kalimantan Tengah, yang didominasi oleh suku Dayak asli, dikenal sebagai paru-paru dunia karena hutan hujan tropisnya yang luas dan subur. Rantai gunung utara, Schwaner Range, adalah rumah bagi beberapa hutan yang paling murni di seluruh pulau Kalimantan.
Langganan:
Postingan (Atom)